Ayo Pasang Iklan


Senin, 14 Agustus 2017

Kayu Sengon (Paraserianthes falcataria (L) Nielsen Syn)

Kayu sengon adalah jenis kayu yang lunak. Dalam artian kayu ini jika dipegang terasa empuk hampir mirip dengan kayu randu atau kayu kapuk.Warna teras kayu atau bagian tengah kayu berwarna agak putih dan ada juga sebagian dari kayu sengon yang teras kayunya berwarna coklat muda pucat. Dan bagian gubal atau tepi kayu juga memiliki warna yang sama dengan warna bagian tengah yaitu berwarna putih. Jadi batas antara gubal dan teras kayu sulit dibedakan alias tidak terlihat jelas.


Tekstur kayu sengon kebanyakan bertektur kasar. Bau atau aromanya dalam kondisi baru ditebang atau kondisi basah, bau mirip dengan bau kayu petai. Tetapi bau tersebut akan hilang dengan sendirinya ketika kayu dalam kondisi kering. Permukaan kayu kayu sengon memiliki permukaan sedikit agak licin dan mengkilap.

Kayu sengon termasuk kelas awet IV/V dan kelas IV-V dengan berat jenis 0,33 (0,24-0,49). Kayunya lunak dan mempunyai nilai penyusutan dalam arah radial dan tangensial berturut-turut 2,5 persen dan 5,2 persen (basah sampai kering tanur). Kayunya mudah digergaji dan dapat dikeringkan dengan cepat tanpa cacat yang berarti.

Cacat pengeringan yang lazim pada kayu sengon adalah kayunya melengkung atau memilin.
Ciri ciri kayu Sengon yang lain adalah :
- Ringan
- Mudah dibentuk atau dipahat
- Tahan lamaUmur pendek/Cepat besar
- Mudah patah
- Ada lingkaran tahun
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Fabales
Famili : Fabaceae
Sub Famili : Mimosoidae
Marga : Paraserianthes
Jenis : Paraserianthes falcataria
Sinonim : Albizia moluccana Miq. Albizia
falcataBacker; Albizia falcataria (L.) Fosberg.
Nama lokal/daerah : Sengon (umum), jeungjing,(Sunda), sengon laut (Jawa), sika(Maluku), tedehu pute (Sulawesi), bae, wahogon (Irian).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar