Yang dimaksud keawetan kayu sendiri mengacu pada ketahanan material tersebut ketika dihadapkan pada cuaca dan hama yang terdiri dari serangga, jamur, alga, lumut, dan berbagai organisme perusak lainnya.
Adapun, untuk menguji tingkat keawetan kayu, dapat di bagi menjadi 3 (tiga) cara yaitu :
1. Grave yard Test (Pengujian dengan cara di kuburkan).
Cara menentukan awet tidaknya kayu dengan cara menguburnya dalam tanah. Secara berkala kondisi kayu diperiksa dan dicatat sebagai data mentah. Kelemahan metode ini antara lain adalah kesulitan pengontrolan tanah, jangka waktu yang terlalu lama, dan kesulitan memastikan organisme penyebab kayu rusak.
2. Weathering Test
Cara menentukan awet tidaknya kayu dengan cara di jemur atau di angin - anginkan di alam terbuka. Secara berkala kondisi kayu diperiksa dan dicatat sebagai data mentah. cara ini berguna untuk menetukan awet atau tidaknya kayu terhadap perubahan cuaca, hujan, suhu,kelembaban,pemuian,penyusutan.
3. Pengujian laboratory.
Cara menentukan awet tidaknya kayu dengan cara pengujian laboratarium yang mencakup banyak hal yang berhubungan dengan keawetan kayu.
Tabel Kelas Keawetan Kayu Berdasarkan Usianya
Kondisi
|
I
|
II
|
III
|
IV
|
V
|
Eksposi terhadap tanah lembab
|
8 tahun
|
5 tahun
|
3 tahun
|
Sangat pendek
|
Sangat pendek
|
Terproteksi air, tapi tidak terproteksi dari hujan dan iklim
|
20 tahun
|
15 tahun
|
10 tahun
|
Beberapa tahun
|
Sangat pendek
|
Ditempatkan dalam lokasi yang sangat terlindungi
|
Tak terbatas
|
Tak terbatas
|
Sangat lama
|
Beberapa tahun
|
Pendek
|
Sudah difinish dan ditempatkan dalam lokasi yang sangat terlindungi
|
Tak terbatas
|
Tak terbatas
|
Tak terbatas
|
20 tahun
|
10 tahun
|
Frekuensi kayu termakan rayap (atau cepat lambatnya)
|
Tak
|
Jarang
|
Agak cepat
|
Sangat cepat
|
Sangat cepat
|
Frekuensi kayu termakan kumbang teter (atau cepat lambatnya)
|
Tak
|
Tak
|
Hampir Tidak
|
Tak seberapa
|
Sangat cepat
|
***** SEMOGA BERMANFAAT *****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar