Kayu atau Pohon Kempas (Koompassia excelsa), bernama daerah enggeris,
gemeris, kayu batu, ngeris (Sumatera), ampas, bengeris, berniung, umpas
(Kalimantan), tumbuh pada hutan wilayah Sumatera dan Kalimantan, pohon
kempas dapat mencapai tinggi sampai 40 m, panjang batang bebas cabang
sampai 25 m , diameter sampai 120 cm atau lebih, batang lurus berbanir
sampai 3 m, kulit luar berwarna kelabu atau putih – kuning , kadang
merah coklat, tidak beralur dan kebanyakan tidak mengelupas.
Bagian teras berwarna merah seperti bata, bergaris-garis kekuningan,
muda dibedakan dari gubal yang berwarna coklat sangat muda sampai kuning
coklat muda, tekstur sangat kasar dan memiliki arah serat berombak
tidak teratur, sangat berpadu.
Kempas umumnya tumbuh pada tanah rawa atau tanah yang kadang-kadang
digenangi air. Sering pula tumbuh ditanah kering pada kaki bukit , pada
tanah liat atau tanah berpasir. Jenis ini memerlukan iklim basah didalam
hutan hujan tropis primer dengan tipe curah hujan A, pada ketinggian
0-600 m dari permukaan laut.
Kayu kempas umumnya digunakan untuk bangunan, plywood, lantai kayu,
dan bila diawetkan cocok untuk bantalan rel kereta api, konstruksi berat
dan bangunan pelabuhan.
Karena kekerasannya yang sangat tinggi dan strukturnya yang berpadu,
kayu kempas sulit dikerjakan.
Jenis kayu ini lebih mudah dikerjakan
dengan gergaji pita daripada dengan gergaji bundar. Kayunya sukar
dibubut, tetapi dapat diserut dengan mesin sampai halus meskipun agak
berbulu. Jika diamplas dapat menghasilkan permukaan yang halus, tetapi
perlu didempul sebelum dipelitur. Hal ini sesuai dengan hasil pengujian
sifat pemesinan yang menunjukkan bahwa kayu kempas dapat dibor, dibuat
lubang persegi dan diamplas dengan hasil sangat baik serta dapat diserut
dan dibentuk dengan baik, tetapi pembubutan memberi hasil yang buruk.
Kayu kempas sebaiknya dibor dahulu sebelum dipaku supaya jangan pecah.
Karena agak asam kayu kempas dapat menimbulkan karat pada logam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar