Penebangan merupakan langkah awal dari kegiatan pemanenan kayu, meliputi tindakan yang diperlukan untuk memotong kayu dari tunggaknya secara aman dan efisien. Tujuan penebangan adalah untuk mendapatkan bahan baku untuk keperluan industri perkayuan dalam jumlah yang cukup dan berkualitas baik.
Dalam proses penebangan kayu, hal-hal yang harus diperhatikan adalah cara memilih kayu yang siap ditebang, karakteristik pohon kayu yang siap ditebang, dan teknik-teknik dalam penebangan kayu.
Pertama-tama, kita harus mengetahui cara memilih kayu yang siap ditebang. Pohon yang akan ditebang atau dipanen harus memenuhi syarat usia yang cukup untuk ditebang. Dengan demikian, kualitas kayu yang dihasilkan baik.
Pada dasarnya kegiatan penebangan pohon terdiri dari 3 kegiatan, yaitu :
1. Persiapan dan pembersihan tumbuhan bawah.
2. Penentuan arah rebah.
3. Pembuatan takik rebah dan takik balas.
Persiapan dan pembersihan tumbuhan bawah
Area sekitar pohon harus nyaman dan bersih sehingga Anda dapat menebang tanpa hambatan. Arah jatuh pohon juga jelas dan dapat diperkirakan. Pohon-pohon kecil, semak belukar dan cabang di sekitar area kerja bisa mengaburkan pandangan garis ketika Anda melakukan perencanaan dalam menentukan arah jatuhnya pohon. Sehingga mempermudah kegiatan penebangan dan mencegah terjadinya kecelakaan selama kegiatan penebangan.
Penentuan arah rebah.
Keberhasilan penebangan sangat ditentukan oleh arah rebah pohon. Arah rebah yang benar akan menghasilkan kayu sesuai dengan yang diinginkan dan kecelakan kerja dapat dihindari serta kerusakan terhadap lingkungan dapat ditekan, sedangkan apabila arah rebah yang ditentukan tidak benar, maka kayu akan rusak dan kemungkinan terjadinya kecelakaan sangat besar serta pohon yang rebah akan merusak lingkungan sekitarnya.
Oleh karenanya dalam nenentukan arah rebah pohon harus berpedoman pada ketentuan-ketentuan yang sudah ditetapkan. Bebererapa ketentuan arah rebah yang benar adalah sebagai berikut :
1. Sedapat mungkin menghindari arah rebah yang banyak dijumpai rintangan, seperti :
batu-batuan, tunggak, pohon roboh dan parit.
2. Jika pohon terletak di lereng atau tebing, maka arah rebah diarahkan ke puncak lereng. Diusahakan menuju tempat yang tegakan tinggalnya relatif sedikit.
3. Arah rebah diupayakan disesuaikan dengan arah penyara dan kayu atau ke arah yang memudahkan penyara dan kayu.
4. Pada daerah yang datar, arah rebah pohon disesuaikan dengan bentuk tajuk dan posisi pohon.
Selain menentukan arah rebah pohon, perlu juga ditentukan arah keselamatan bagi regu penebang. Apabila sebatang pohon akan ditebang, luas daerah berbahaya diperkirakan 2 x tinggi pohon yang bersangkutan. Demi menjamin keselamatan penebang, maka daerah yang aman berada pada sudut 450 di kiri dan
kanan garis lurus arah rebah pohon yang ditentukan.
Pembuatan takik rebah dan takik balas.
Selain arah rebah pohon, faktor yang menentukan keberhasilan penebangan adalah pembuatan takik rebah dan takik balas. Takik rebah dan takik balas ini yang akan menentukan arah robohnya pohon.
Untuk menjaga keselamatan selama bekerja, seorang penebang seharusnya menggunakan dan memakai perlengkapan penebangan yang lengkap.
Perlengkapan tersebut antara lain :
1. Jaket (pakaian) khusus yang dirancang untuk kegiatan pemotongan kayu.
2. Celana panjang
3. Sepatu lapangan
4. Helm pengaman
5. Pelindung muka
6. Penutup telinga
7. Sarung tangan
8. Gergaji Tanggan untuk 1 dan 2 orang.
9. Kapak.
10. Baji.
11. Kikir.
12. Gergaji mesin / Gergaji rantai / Chainsaw.
***** SEMOGA BERMANFAAT *****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar