*BERPIKIRAN TERBALIK*
Bila orang miskin sedang belanja di toko parcel maka ia akan minta dibuatkan parcel yang bagus dan mahal, karena parcel akan dihadiahkan ke bossnya.
Bila orang kaya raya sedang belanja di toko parcel maka ia akan minta dibuatkan parcel yang paling murah karena itu akan dihadiahkan ke karyawan-karyawan bawahannya.
Pertanyaan menariknya adalah:
Siapa yang lebih miskin?
Siapa yang lebih kaya?
Siapa yang lebih baik?
Begitulah manusia, berpikirnya sering terbalik-balik. Kepada orang yang seharusnya pantas disantuni, justru kita jadi sangat pelit. Kepada orang yang berkelimpahan harta, kita justru jadi sangat royal.
Kepada orang lemah yang seharusnya kita berlemah lembut kepadanya, justru kepadanya kita jadi sangat kasar dan jahat dalam ucapan maupun sikap.
Kepada orang yang sepantasnya kita tegur karena kesombongan dan kejahatannya, justru kita jadi sangat hormat.
Kepada orang yang setiap hari makan mewah, kita mengundangnya dalam pesta dengan suguhan makanan yang "wah" dan melimpah.
Kepada orang yang hari ini bisa makan dan besok bisa jadi dia lapar, justru kita memberinya makanan sisa yang kita sendiri tidak mau.
*Begitulah kebanyakan manusia. Sering berpikir terbalik-balik.*
Saya jadi teringat dengan pesan hati,
"Bila mau mengukur kebaikan seseorang, lihatlah cara dia memperlakukan orang orang dibawahnya atau orang orang yang tidak memberi keuntungan apapun kepadanya".
Semoga kita bukan termasuk orang yang berpikiran "TERBALIK", dan selalu memperbaiki diri supaya menjadi orang yang lebih baik.
***** SEMOGA BERMANFAAT *****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar